Subscribe:

Sejarah


Sejarah Daarut Tauhiid Bandung

Subhanalloh sejarah Daarut Tauhiid (DT) Berawal pada tahun 1987, ketika seorang pemuda bernama Abdulloh Gymnastiar (Aa Gym) merintis usaha wirasuasta dalam wadah KMIW (Kelompok Mahasiswa Islam Wirasuasta) yang dengan sebagian hasil usahanya digunakan untuk menopang kegiatan pengajian rutin yang dipimpimnya.
Meskipun diawali dengan perjuangan yang cukup berat, Alhamdulillah Aa gym yang awalnya hanya seorang manusia sangat sederhana banhkan kurang mengenal islam saat itu, tetepi dengan proses yang cukup panjang sampai pada saat Aa gym menjadi aktivis masjid pada tahun 1986-1989. Pada tahun-tahun tersebut Aa gym mulai mencari ilmu dengan menjadi santri di empat pesantren di jawa barat, salah satunya yaitu pesantren Manonjaya, Tasikmalaya di bawah pimpinan KH. Khair Affandy. Di sana Aa gym mendapatkan suatu kenyataan bahwa beliau tidak merekomendasikan Aa gym untuk belajar lama-lama.
Hanya dalam waktu sangat singkat, Aa gym langsung di terjunkan ke masyarakat. KH. Khair Affandy melihat bahwa pada Aa gym telah memahami ma’rifat /hikmah, dan itu merupakan ilmu laduni. 
Alhamdulillah selama berdakwah di masyarakat, Aa gym juga tetap melakukan usaha-usaha bisnnis dengan teman-temannya. KMIW didirikan setelah gairah belajar Aa gym meningkat.
Pada tahun 1988, Aa gym pertama kali melaksanakan ibadah haji. setelah itu, hampir setiap tahun berikutnya Aa gym pergi membawa jamaah untuk melaksanakan ibadah haji.
Subhanalloh, selama tahun 1989, wirausaha yang dirintis Aa Gym ini makin semakin hari semakin berkembang seiring semakin banyaknya jamaah yang datang ke pengajian rutin asuhannya, sehingga tidak memungkinkan lagi apabila tetap bertahan dengan fasilitas yang ada yaitu di rumah beliau sendiri. Untuk memfasilitasinya, maka pada tanggal 04 September 1990 berdirilah secara resmi Yayasan Daarut Tauhiid (DT) yang eralamat di jalan Geger Kalong Girang No. 38.
Saat-saat penuh tantangan badi DT dalam merintis dakwah adalah ketika menempati lokasi baru tersebut. Lokasi baru ini semula adalah kontrakan sederhana dengan 20 kamar yang sebelumnya dipakai sebagai tempat pondokan mahasiswa dari berbagai perguruan di kota bandung. Bagai musafir kehausan ditengah padang, hari demi hari pengajian dilokasi baru ini semakin banyak dihadiri khalayak ramai yang rindu akan siraman penyejuk qolbu.
Di tahun 1993 DT terus berupaya mengembangkan organisasinya denganmelakukan pembebasan tanah dan bangunan yang diikuti dengan pembangunan sebuah masjid permanen berlantai tiga. Masjid DT sering disebut masjid seribu tangan, sebabab dibangun secara gotong royong oleh ribuan masyarakat sekitar dan jamaah DT. Untuk menopang laju dan gerak dakwah islamiyah di DT, tahun selanjutnya (1994) berdiri Koperasi Pondok Pesantren (KOPONTREN-DT).
Tahun 1995 Aa gym dapat membebaskan tanah gedung pesantren atas bantuan bapak Pal Gunadi dari Astra Mitra Pantura. Ketika itu Aa Gym berkesempatan memberikan  cermah di PT Astra Mitra Pantura, saat itu pula pak Pal tertarik untuk iukt andil dalam pembangunan pesantren Daarut Tauhiid.
Menjelang akhir tahun 1997, sarana dakwah dan perekonomian menjadi semakin lengkap dengan didirikannya gedung KOPONTREN-DT berlantai empat persis didisebrang masjid. Gedung yang cukup representative ini dipergunakan untuk kantor beberapa unit usaha seperti BMT (Baitul Mal Wat Tamwil), Super Mini Market, Warung Telekomunikasi, dan lain-lain.
Bersamaan dengan berkembangnya aktivitas perekonomian, aktivitas pendidikan pun ikut aktif dengan berbagai programnya, diantarany adalah dengan dimulainya program Pendidikan Santri Beasiswa tahun 1995, dibukanya lembaga Pusat Pendiikan dan Pelatihan (PUSDIKLAT) DT pada akhir 1998.
Diantara programnya adalah kerjasama pendidikan dan pelatihan Menejemen Qolbu (MQ) untuk para ekslusif, staff dan kariawan berbagai perusahaan swasta. Diantaranya perusahaan yang pernah mengikuti pelatihan MQ ini adalah Bank Muamalat Indonesia Cabang Bandung, PT Telkom DivreIII jabar, PT Telkom Corporate Office, PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bank Indonesia, Bank Bukopin, PLN Persero dan perusahaan lainnya.
Di tahun 1998 pula, seakan tak henti-hentinya karunia Alloh yang harus di syukuri. Menjelang detik-detik penghujung tahun diresmikan sebuah Pondokan atau Cottagenan asri, Daarul Jannah.
Sebuah sarana dakwah lain kembali hadir di Pesantren Daarut Tauhiid, ialah Stasiun Radio 1026 AM, Radio Ummat yang dibangun dari hasil kencleng Ummat pendengar siaran MQ pagi yang disiarkan tahun 1999 atas kerja sama dengan Stasiun Radio Paramuda 93,9 FM. Radio Ummat Pertama kali mengudara (On Air) pada bulan Ramadhan 1420 H, tepatnya tanggal 09 Desember 1999.
Berdasarkan data sampai 21 Juli 2002, perkembangan DT Bandung dapat digambarkan sebagai berikut : luas tanah 21.049,87 M2 dan luas bangunan masjid (587,50 M2). 

0 komentar:

Posting Komentar